Kwitansi dan Kertas Polosan

pernyataan ini keluar di sosial media saya Kwitansi dan Kertas Polosan

Dari awal ngeblog hingga sekarang, saya sering menemukan pernyataan-pernyataan ini keluar di sosial media saya.

Kira-kira kalau didaftar, pernyataan-pernyataan itu antara lain:


Di setiap pernyataan-pernyataan itu pasti menjadikan pertanyaan dan menyebabkan munculnya jawaban-jawaban dari orang-orang di relasinya.

Mulai dari bagaimana sih caranya begini, bagaimana sih caranya begitu, begini, begitu, dst.

Entah mengapa, saya sendiri pada awal-awal ngeblog sangat jarang bertanya sama orang lain perihal hal-hal di atas.

Bukan alasannya yaitu sok berilmu tetapi alasannya yaitu saya menghargai waktu mereka. Ditambah lagi, saya orangnya pekewuhan.

Ya mungkin hal inilah yang membawa saya hingga di titik ini sekarang. Meskipun saya jarang bertanya, saya sering bereksperimen sendiri.

Saya tidak cuma percaya dengan apa yang dituliskan pendahulu-pendahulu saya. Saya mencobanya, bila gagal berarti ada yang salah dan saya menyelesaikan problem itu sendiri.

Setiap problem yang datang dan penyelesaian yang saya lakukan bermetamorfosis pengalaman-pengalaman.

Pengalaman itu lebih berharga dari uang-uang yang saya keluarkan untuk biaya domain dan internet.

Untuk itulah saya tidak ikut kursus, alasannya yaitu pada kesudahannya pasti disuruh praktekkan ilmu yang sudah didapatkan.

Daripada saya hanya berpatokan pada pengalaman orang lain, saya mencobanya sendiri dan menemukan pengalaman sendiri.

Sampai sekarang, saya percaya bahwa modal terbesar yang harus dimiliki dan dikelola yaitu pikiran dan bukan uang.

Dengan pikiran, saya mampu berimajinasi, mereplika, merekayasa, membayangkan tanpa batasan kecuali pikiran saya sendiri.

Jadi, pada akhirnya, saat saya menerima pertanyaan-pertanyaan pada hati saya, saya tidak akan bertanya melalui status. Saya lebih memilih mencari tau sendiri.

1. Ditipu

Ini bekerjsama bukan masalah, tetapi sebuah keberuntungan.

Kita jadi lebih tau bagaimana caranya penipuan bekerja. Apa titik lemah kita sehingga mudah ditipu. Ambisi ingin cepat kayakah atau ambisi ingin cepat mampu atau ambisi cepat-cepat lainnya.

2. Traffic Kecil

Tutorial perihal meningkatkan traffic yaitu lahan berair bagi blog tutorial blogger. Saya mengakuinya.

Lalu bila bicara traffic, pasti ada yang nyerempet-nyerempet problem SEO dan kesudahannya disarankan untuk belajar SEO, FB Ads, atau Google Ads.

Jika bukan orang yang tabah dan selalu bersyukur, apapun cara yang ditempuh tidak akan ada hasilnya.

Karena pada dasarnya setiap orang yang membangun bisnis online juga ingin meraih kesuksesan di bisnis yang digelutinya.

Yang perlu diingat dibagian ini yaitu bagaimana cara menggambarkan bisnis di media online. Brandingnya gimana. Dengan BW-BW, dengan Ads copy yang gitu-gitu aja, atau dengan cara-cara gres yang kreatif.

3. Ditolak Adsense

Bagi banyak blogger, Adsense yaitu primadona.

Dengan penghasilan bulanan yang relatif stabil mampu menjajikan penghidupan blogger tiap bulan.

Tapi bagi saya, Adsense bukanlah segalanya.

Ingat, internet ini sangatlaaaaah luas.

Jika aliran hanya terbatasi dengan impian diterima Google Adsense, maka pada kesudahannya publisher hanyalah publisher yang tidak merdeka.

Masih banyak lahan berair yang mampu digarap. Mulai dari CPS, CPD, CPA, dan istilah-istilah bisnis online lainnya.

4. Artikel

Karena permasalahan nomor 4 dan 5 banyak yang menganggap sama, saya jadikan satu.

Jika hanya ingin artikel terindeks, silakan daftarkan website ke Google Search Console.

Tapi bila ingin artikel masuk halaman satu, berguru teknik SEO.

Ingat tidak terindeks tidak sama dengan tidak masuk halaman satu.

Untuk menandakan artikel terindeks atau tidak silakan search dengan keyword site:[url artikel]

Masalah Paling Utama

Saya merasakan, bekerjsama hal-hal di atas bukan sebuah masalah.

Masalah bekerjsama yaitu teladan pikir kwitansi.

Segalanya diukur dengan uang.

Saya sudah bilang di atas, bahwa uang tidak akan bernilai bila dihadapkan dengan pengalaman apalagi pemikiran.

Mungkin perlu sedikit waktu bagi blogger-blogger itu menyadari bahwa uang tidak terlalu berarti.

Terima kasih.

0 Response to "Kwitansi dan Kertas Polosan"