Hari pertama mempunyai blog, seperti tidak ada lagi yang bisa menahan gejolak semangat untuk terus menciptakan postingan. Artikel demi artikel begitu gampang tertera dalam blog. Tidak hanya itu, desain template dan pengaturan costumisasi blog juga tidak kalah mendapat perhatian yang serius. Agar penampilan blog menjadi menarik dan terasa pas di hati.
Kemudian memutuskan sasaran tertentu semoga terus termotivasi. Target menjadi blogger sukses dengan gelontoran uang yang melimpah dari blog yang dikelolanya. Tidak jarang, iming-iming ini bisa merubah rujukan pikir seseorang bahwa pekerjaan gampang dan menggiurkan, ya dengan menciptakan blog.
Namun apa di kata, harapan tak semudah tindakan. Tujuan tak semudah pencapaian. Ternyata banyak lika-liku yang meski diterapkan untuk menjadi blogger yang sukses itu. Jangankan menjadi blogger sukses, bertahan untuk tetap konsisten mengelola blog saja ternyata bukanlah pekerjaan mudah. Setidaknya beberapa alasan berikut ini yang menjadikan seorang blogger berhenti untuk mengelola blog, setidaknya dalam waktu 6 bulan, atau bahkan lebih cepat.
Demikian ulasan ini aku sampaikan. Berharap adanya rujukan pedoman gres akan pentingnya menjaga tindakan tetap di trek yang seharusnya, meski tujuan belum tercapai. Keep spirit and happy blogging.
Kemudian memutuskan sasaran tertentu semoga terus termotivasi. Target menjadi blogger sukses dengan gelontoran uang yang melimpah dari blog yang dikelolanya. Tidak jarang, iming-iming ini bisa merubah rujukan pikir seseorang bahwa pekerjaan gampang dan menggiurkan, ya dengan menciptakan blog.
Namun apa di kata, harapan tak semudah tindakan. Tujuan tak semudah pencapaian. Ternyata banyak lika-liku yang meski diterapkan untuk menjadi blogger yang sukses itu. Jangankan menjadi blogger sukses, bertahan untuk tetap konsisten mengelola blog saja ternyata bukanlah pekerjaan mudah. Setidaknya beberapa alasan berikut ini yang menjadikan seorang blogger berhenti untuk mengelola blog, setidaknya dalam waktu 6 bulan, atau bahkan lebih cepat.
Alasan blogger berhenti blogging
Alasan # 1 - Target terlalu muluk
Sah-sah saja menciptakan sasaran yang setinggi-tingginya. Namun tentu harus diadaptasi dengan kemampuan. Tidak itu saja, ada faktor konsistensi dan kesabaran yang meski mendapat jatah perhatian. Saat sasaran yang ditetapkan tampak jauh panggang daripada api, mulailah semangat luntur. Fokus menjadi buyar. Dan kemudian memahami, ternyata tidaklah gampang menggapai sasaran itu. Sehingga, buatlah sasaran sesuai dengan kemampuan yang ada. Atau bisa pula, menentukan sasaran secara bertahap. Tidak serta merta eksklusif bercita-cita tertinggi.Trik menarik Fakta Tentang Pasukan Blogspot yang Mengejutkan.
Alasan # 2 - Terobsesi dengan uang dan uang
Siapa yang tidak butuh uang? Semua orang butuh. Sebab dengan uang, segala kebutuhan sanggup terpenuhi. Maka masuk akal jikalau kemudian sasaran menciptakan blog ialah “make money, more and more.” Dan tidak ada salahnya membuat sasaran demikian. Namun, sebagaimana yang telah aku sampaikan sebelumnya, menciptakan blog itu tidak melulu soal uang dan uang. Namun bagaimana memperlihatkan imbas yang baik bagi orang lain dari isu yang kita tuliskan di dalam blog itu. Sedangkan jikalau ada komplemen berupa uang, dollar dan semisalnya, semua ialah komplemen dari hasil kerja kebaikan yang telah kita berikan.Alasan # 3 - Kurang memanajemen blogging
Setidaknya pekerjaan blogging ialah mengatur jadwal kapan harus menciptakan postingan, mencar ilmu SEO, mencari backlink dan mendesain blog. Sebab, pada prinsipnya blogging tidak melulu soal update postingan. Sehingga setiap hari harus ada postingan, semoga google lebih tertarik untuk terus merayapinya. Benar, namun tetap dalam koridor pengaturan jadwal yang tepat. Jangan sampai, gara-gara terlalu mementingkan rutinitas harian blogging justru akan menghambat kreatifitas atau bahkan menambah virus bosan blogging. Maka, tetap fokus blogging namun harus bijak mengaturnya.Alasan # 4 - Kehilangan gairah
Jika gairah sudah hilang, maka buat apa diteruskan. Jikapun diteruskan, hasilnya pun tidak sesuai yang dibutuhkan sebelumnya. Jika seorang blogger telah kehilangan gairah blogging, maka berarti matilah kreatifitasnya. Lenyap pula harapan sukses dari blognya.Artikel pilihan Untuk Menjadi Blogger Sukses, Hindari 8 Kebiasaan Buruk Ini.
Alasan # 5 - Kaprikornus korban google
Tidaklah gampang bertahan dalam dunia “google.” Jangankan kita, yang masih pemula, blogger professional pun mencicipi dag dig dug akan algoritma google yang makin ‘kejam.’ Delete dan banned seakan menjadi frase seram yang terus menghantui. Bagaimana tidak, susah payah kita menciptakan blog, namun kesannya hanya kejatuhan bom nulir yang berjulukan banned. Namun demikian, seorang blogger yang baik ialah yang bisa bertahan dan terus berjuang manakala sering mendapat hambatan.Alasan # 6 - Jadi korban google adsense
Setelah enam bulan berjalan, jumlah postingan blog juga lumayan, usia juga di atas 18 tahun dan telah berusaha semaksimal mungkin tidak melanggar TOS Google, namun ketika blog didaftarkan ke google adsense, selalu saja mendapat balasan penolakan. Sekali, dua kali, hingga puluhan kali, tetap saja ditolak. Ada apakah gerangan? Padahal setiap mendapat balasan penolakan, semua alasan penolakan sudah diganti supaya lebih baik. Namun tetap saja ditolak. Akibatnya, semangat yang dulu menggebu, sekarang menyerupai abu. Praktis hilang diterpa angin dan percikan air hujan.Artikel menarik 7 Alasan Mengapa Google Adsense Layak Ditinggalkan.
Kesimpulan
Menyerah sebelum benar-benar melihat hasil yang ditargetkan ialah murni dari perasaan saja. Perasaan yang sempit dalam melihat kenyataan. Mengapa demikian? Sebab jiwa yang jago ialah yang tidak gampang goyah ketika tujuan tidak seindah harapan. Mereka lebih menentukan memperbaiki keadaan dan tindakan daripada hanya terus memikirkan harapan yang tak kunjung datang.Demikian ulasan ini aku sampaikan. Berharap adanya rujukan pedoman gres akan pentingnya menjaga tindakan tetap di trek yang seharusnya, meski tujuan belum tercapai. Keep spirit and happy blogging.
0 Response to "Enam Bulan Krusial Bagi Blogger"