Bagaimana Cara Melindungi Android dari malware ?

Bagaimana Cara Melindungi Android dari malware ?

Tingkat adopsi perangkat mobile terus meningkat, dan Android memimpin sebagai sistem operasi mobile paling laris. Basis pengguna yang besar ini menarik perhatian penjahat siber untuk melaksanakan agresi pencurian data dengan menyisipkan jadwal jahat (malware) dalam sebuah aplikasi digital.

Bukan tidak mungkin para penjahat siber dapat melaksanakan pencegatan pesan, memonitor panggilan telepon, mencuri informasi pribadi, bahkan menyadap mikrofon ponsel Anda.

Ponsel atau tablet dikala ini telah menyerupai komputer pribadi, kawasan di mana pengguna menyimpan data-data yang sifatnya pribadi. Untuk melindungi data-data tersebut, ada baiknya Anda mengambil langkah untuk menghindarinya. Berikut tipsnya:

1. Download dari toko aplikasi resmi

Sangat penting mengunduh aplikasi Android yang bersumber dari toko aplikasi resmi dan punya kredibilitas dalam hal keamanan, menyerupai Google Play Store, Amazon, Samsung atau dari toko aplikasi yang disediakan perusahaan operator telekomunikasi.

Tim pengelola toko aplikasi tersebut dibutuhkan telah melaksanakan evaluasi atas setiap aplikasi yang mereka publikasi. Jika ditemukan ada jadwal jahat dalam aplikasi, mereka akan meminta pengembang untuk menghilangkannya atau bahkan tidak memberi izin publikasi.

2. Aplikasi mencurigakan

Meski ada di toko aplikasi resmi, namun Anda harus tetap waspada alasannya yaitu terkadang ada aplikasi gadungan yang seakan terlihat menyerupai aplikasi asli.

Contohnya yaitu aplikasi yang mengatasnamakan BlackBerry Messenger (BBM) untuk Android yang muncul di Google Play Store pada September 2013. Aplikasi tersebut dipastikan palsu, dan anehnya, sebanyak 100 ribu orang terkecoh dikarenakan telah mengunduhnya. Aplikasi itu tak lebih dari sebuah layanan spamming.

Ini mengambarkan bahwa perusahaan sekelas Google pun, kurang memberi perhatian atas aplikasi yang dipublikasi di Play Store. Aplikasi gadungan di Play Store sempat memiliki jumlah cukup banyak, bukan hanya satu atau dua buah.

Jika Anda menemukan sebuah aplikasi yang mencurigakan, menyerupai BBM gadungan di atas, bantu-membantu ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengantisipasinya. Lihatkan nama perusahaan/pengembang/penerbit yang merilisnya. Aplikasi BBM sudah pasti dirilis oleh BlackBerry Limited, sebagai pemegang merek BlackBerry dan BlackBerry Messenger.

Selain itu, sebaiknya Anda juga membaca ulasan atas aplikasi yang dinilai mencurigakan. Jika semua ulasan memuji-muji secara berlebihan, atau struktur bahasanya kurang lebih sama, Anda patut curiga padanya. Karena, bisa jadi itu yaitu tipuan belaka dari penjahat siber.

3. Hindari aplikasi bajakan

Ahli keamanan Bogdan Botezatu, dari BitDefender, memperingatkan ancaman yang ditimbulkan dari sebuah aplikasi bajakan dari sumber atau toko aplikasi yang tidak jelas.

Menurut Botezatu, para penjahat siber bisa mengambil paket aplikasi Android yang sah (dengan format .APK), lalu menyusupi jadwal jahat dalam aplikasi tersebut dengan proses yang relatif sederhana.

Kebanyakan aplikasi bajakan, atau yang didapat dari sumber yang tidak jelas, mengandung beberapa bentuk jadwal jahat. Selain itu, pembajakan juga merupakan bentuk tidak menghormati hak cipta pembuat aplikasi.

4. Pengaturan

Google bantu-membantu telah menyediakan sejumlah pengaturan pada sistem operasi Android untuk mencegah serangan berbahaya. Android versi 2.2 (Froyo) dan versi di atasnya, pada dasarnya telah menyediakan kemudahan untuk memindai jadwal jahat.

Ketika Anda mengunduh dan memasang aplikasi dari sumber tidak resmi, Android memberi peringatan atas setiap potensi ancaman. Bagi perangkat Android yang menjalankan sistem operasi versi 4.1 atau lebih tinggi, dapat mengakses fitur tersebut dengan masuk ke Settings / Security / Verify apps.

Selain itu, perangkat yang menjalankan Android versi 4.2 atau lebih tinggi juga dilindungi dari biaya SMS premium. Akan muncul pemberitahuan jikalau ada sebuah aplikasi yang mencoba untuk mengirim pesan teks menggunakan layanan premium, di mana Anda dapat menentukan apakah akan menyetujui atau menolaknya. Fitur ini sudah ada di sistem operasi Android dan tidak perlu diaktifkan.

5. Software updates

Jika tersedia pembaruan perangkat lunak (software) pada ponsel Anda, pastikan lah mengunduh dan memasangnya. Google atau vendor akan terus mendorong pembaruan perangkat lunak Android untuk memperbaiki celah, meningkatkan performa, dan menambah fitur gres biar membuat perangkat lebih aman.

Untuk memeriksa pembaruan perangkat lunak ini, Anda masuk ke Settings / About phone atau About tablet / System Updates.

6. Aplikasi antivirus

Google Play Store juga merupakan rumah bagi ratusan aplikasi antivirus yang menyampaikan pemanis lapisan keamanan. Jika mencari dengan kata "antivirus" di Play Store, Anda akan menemukan lebih dari 250 aplikasi.

Perusahaan menyerupai Avast, AVG, BitDefender, Kaspersky, Sophos, Symantec (Norton), dan TrendMicro, merupakan perusahaan dan merek terpercaya di industri serta punya pengalaman panjang untuk urusan perangkat lunak antivirus.

Selain itu, pendatang gres Lookout dan TrustGo juga berhasil membangun nama mereka sebagai aplikasi antivirus untuk Android. Lembaga keamanan AV-Test pada awal 2013 menempatkan Lookout dan TrustGo sebagai aplikasi antivirus yang baik untuk Android.

Sumber: CNET

Tweet